SEJARAH
Mbah Suryokusumo dan Sinuhun Pajajaran adalah dua diantara sesepuh desa Mejobo. Selain keduanya ada beberapa makam lagi di desa ini, akan tetapi tidak terawat karena tidak tahu. Mengapa dinamakan Mejobo? Dulu, ada seorang dari mataram yang menjadi demang (setingkat dengan kepala desa saat ini). Namanya Ki Secolegowo. Beliau bersama keluarganya tinggal di sekitar masjid Al-Ma'wa. Karena Ki Demang tersebut masih trah Mataram, maka daerah yang ditinggalinya terbebas dari biaya pajak (menjadi tanah perdikan/merdeka). Selain daerah ini, daerah yang lainya tetap membayar pajak. Bahasa jawanya "bayar pajak kejobo tanah iki". Kata "kejobo" itulah yang kelak menjadi "mejobo" hingga menjadi nama sebuah daerah.
VISI
Terciptanya masyarakat yang adil makmur,sejahtera dan religious serta terwujudnya desa yang mandiri dengan didukung SDM yang berkualitas
MISI
Memberikan kemudahan bagi masyarakatdesa janggalan dalam hal surat menyurat sesuai kapasitas dan wewenang yang dimiliki pemerintah desa, Mewujudkan kehidupan masyarakat yang dinamis melibatkan BPD,lembaga yang ada,tokoh masyarakat,tokoh agama,PKK,pengurus RT/RW,dan pemuda karang taruna terutama dalam bidang pemerintahan, kemasyarakatan, pembangunan,olah raga dan kebudayaan,Meningkatkan disiplin aparatur pemerintah dsa sehingga dapat memberikan pelayanan umum yang memuaskan dan nyaman. Meningkatkan kerukunan dan kehidupan yang harmonis antar warga masyarakat.Bersama BPD,lembaga yang ada,aparat desa dan tokoh masyarakat untuk menindak lanjuti atau menjembatani aspirasi warga masyarakat dengan musyawarah,jujur,adil.Meningkatkan pemberdayaan masyarakat (SDM) melalui pelatihan ketrampilan.Mensukseskan program dan kebijakan pemerintah pusat,pemerintah provinsi jawa tengah dan pemerintah kabupaten kudus.
TUJUAN
Terealisasinya Visi dan Misi Kepala Desa Janggalan dalam bentuk terwujudnya Program Kerja Tahunan Desa sehingga dapat Meningkatkan pelayanan masyarakat,Pembangunan,Pemberdayaan masyarakat dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang baik dan Benar
SASARAN
Letak geografis Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus:Secara geografis Kecamatan Mejobo berbatasan dengan wilayah kecamatan lain di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati :- Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Bae dan Kecamatan Jekulo - Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Jekulo - Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kecamatan Undaan dan Kabupaten Pati - Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Jati
Kecamatan Mejobo berada di dataran rendah dengan ibu kota kecamatannya berada pada ketinggian 9 meter di atas permukaan laut. Jarak ibu kota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Kudus 5 Km. Kecamatan Mejobo beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan Mejobo adalah 39 °C dengan suhu terendah 20 °C. Sebagian dari wilayah Kecamatan Mejobo yang merupakan lahan pertanian yang potensial apabila dikelola dengan baik melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi pertanian. Lahan pertanian yang merupakan tanah sawah seluas 1.962,614 Ha (53,37 %) terbagi untuk irigasi teknis 265,881 Ha (13,55 %), irigasi setengah teknis 640,934 Ha (32,66%), irigasi sederhana 701,043 Ha (37,72 %), tanah hujan 354,756 (18,075 %) dan lainnya dipergunakan untuk pekarangan, tegalan, rawa dan lain-lainnya.
Jumlah desa / kelurahan di wilayah Kecamatan Mejobo ada 11 desa yaitu : 1) Desa Golantepus 2) Desa Gulang 3) Desa Hadiwarno 4) Desa Jepang 5) Desa Jojo 6) Desa Kesambi 7) Desa Kirig 8) Desa Mejobo 9) Desa Payaman 10) Desa Temulus 11) Desa Tenggeles
Penduduk di Kecamatan Mejobo mayoritas menerjuni pekerjaan dibidang pertanian. Namun tidak sedikit penduduk Kecamatan Mejobo yang terjun sebagai wiraswasta diberbagai bidang usaha. Selain itu, Kecamatan Mejobo memiliki dunia usaha unggulan yang bergerak pada usaha kerajinan topi adat kudus, kerajinan anyaman, makanan, dan pande besi.